Minggu, 09 Oktober 2011

cinta cacat

Dalam payah, aku rinduu..
dalam rumit, aku jelaskan rasa,
dalam pengap, aku biarkan cintaku bernafas, mencari celah untuk bebas..
dalam keluh, aku membela hati, agar tetap mendapat kasih..
dalam gulita, aku jatuhkan kening, meminta
"duhai Tuhan..telingaku tak sepeka Abu Bakar, yang mampu mendengar zikir kerikil dalam genggaman,
tapi aku punya cinta cacat yang suka mendengar kalam Mu..
duhai Tuhan..tanganku tak segagah Umar yang takluk romawi dan bersyahadat mereka atas Mu,
tapi aku punya rindu cacat yang suka berharap pada Mu tidak pada yang lain..
duhai Allah..mataku tak seteduh Usman yang senantiasa mengalirkan airnya tatkala berinteraksi dengan mushaf Mu, yang tak lepas dari pegangan hingga leher ditebas para pembunuh jahanam..
tapi aku punya setia cacat yang suka menangis tiap kali mengulang risalah khittah ini..
duhai Allah...jiwa ku tak searif Ali yang semua perkara menjadi mudah, meskipun dikepung fitnah dari kaum sendiri hingga berakhir di shubuh 17 Ramadhan dalam seruan "shalat...shalat..."
tapi aku punya azzam cacat yang suka dan telah aku shadaqahkan untuk dakwah ini..

namun semuanya cacat Rabb...di mana akhir ku..
bilakah Engkau menghukum ku karena cacat ini, sungguh Engkau berkuasa karena aku adalah hamba Mu
dan bila Engkau maafkan aku, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa Maha Bijaksana.

Alue Naga, selalu menggetarkan.

2 komentar:

Subscribe via email

Mengenai Saya

Foto saya
Banda Aceh, Nanggroe Aceh, Indonesia
Bismillahirrahmanirrahim. ingin selalu melakukan "perbaikan tiada henti" atas diri..dan mereka "perbaikan tiada henti" adalah sebuah keniscayaan. menjadi objek (yang diperbaiki) atau subjek (yang memperbaiki) adalah proses yang beriringan. setiap peran memiliki keunikan dan taste yang luar biasa. masing-masing peran berpotensi melahirkan suka/tdk suka dan cinta/tidak cinta dari sang Maha hidup dan memberi kehidupan "Al Hayyu - Al Muhyii". maka mari bersama "Berkaizen dojo". Allahuakbar:)