merayap tanpa pamit, sudah begitu selalu...
ruas dalam diri telah menjadi jalur nya kembali menuju fikir hingga wajah nya ada dalam pandangan padahal tanpa wujudnya, sudut-sudut dalam diri telah menjadi posisi nya untuk menetap hingga senantiasa rindu untuknya ada..
mencintai tanpa harus ada disisi, begitu yang ia tunjukan..
mencintai tanpa harus selalu disapa dengan kata-kata manis, begitu yang ia tunjukan..
mencintai tanpa harus disentuh dengan kehangatan seperti layaknya yang saling mengasihi, begitulah ia
tak berharap banyak,
tak ingin macam-macam,
tak menuntut apapun dari apa yang telah diberi,
ia rindu, tapi tak selalu harus diungkapkan..
ia sangat rindu, hanya disimpan menjadi deposito rasa..
ia begitu rindu, dalam sujud ia tumpahkan..
ia mengerti tentang ukhwah yang hakiki..
ia ada di antara helaan nafas yang berat
ia ada di antara lintasan fikiran yang rumit
ia ada di antara aktifitas ketaatan yang tak utuh
karena ia pantas ada, mendahulukan memberi menjadi kebiasaan nya
karena ia layak untuk ada, hingga yang berat, yang rumit, yang tak utuh menjadi mudah
dan aku sangat suka dengan cara mencintai mu
dan aku sangat ingin bisa mengimami berdiri, ruku', sujudmu lagi seperti ramadhan itu
dan aku sangat ingin mengamankan tubuh yang terguncang sebab cinta yang agung dari Rabb
sambil bershalawat "allahumma salli 'ala muhammad wa 'ala ali muhammad"
kita yakin itu akan terulang untuk kita nikmati :)
*maaf harus menundanya, Tuhan belum berkehendak, Allah ingin ketika pertemuan itu ada kita dalam ketaatan yang penuh walau mungkin tak utuh, masih harus mencintai mu dengan cara ini. jangan pernah jauh dari ia ar Rahim yaa, janji kan itu pada ku, biar aku tenang.
hmmm, tinggal 1 kg lagi, berita baik bukan untuk capaian yang engkau tetapkan :p
Senin, 05 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
:D
BalasHapus